24 Januari 2025
PT Angkasa Pura I, sebagai operator Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, mengumumkan rencana pemasangan Automated Tray Return System (ATRS) pada tahun ini. Langkah ini mengikuti jejak Bandara Soekarno-Hatta (CGK), yang telah lebih dulu menerapkan sistem serupa untuk meningkatkan efisiensi pemeriksaan keamanan dan kenyamanan penumpang.
Efisiensi dan Kemudahan bagi Penumpang
ATRS merupakan sistem otomatis yang dirancang untuk mempercepat proses pemeriksaan keamanan di bandara. Teknologi ini memungkinkan penumpang menempatkan barang bawaan mereka di baki yang akan bergerak secara otomatis melalui jalur pemeriksaan, sekaligus mengurangi antrian di pos keamanan.
“Penggunaan ATRS di Bandara Ngurah Rai bertujuan untuk memberikan pengalaman perjalanan yang lebih nyaman dan efisien bagi para penumpang, terutama mengingat Bali adalah destinasi wisata internasional,” ujar Direktur Utama PT Angkasa Pura I.
Pengalaman Positif di Soekarno-Hatta
Pemasangan ATRS di Ngurah Rai didasarkan pada keberhasilan penerapan teknologi ini di Bandara Soekarno-Hatta. Sejak diperkenalkan, ATRS telah terbukti mampu mengurangi waktu tunggu penumpang di pos pemeriksaan hingga 30 persen, sekaligus meningkatkan kapasitas pengelolaan arus penumpang.
“Setelah melihat dampak positif di Soekarno-Hatta, kami yakin ATRS juga akan memberikan manfaat besar di Ngurah Rai, terutama dalam menghadapi tingginya volume penumpang internasional,” tambahnya.
Rencana Implementasi dan Fasilitas Baru
PT Angkasa Pura I mengungkapkan bahwa pemasangan ATRS akan dilakukan secara bertahap di beberapa jalur pemeriksaan utama Bandara Ngurah Rai. Selain itu, operator juga akan melengkapi area pemeriksaan dengan fasilitas pendukung seperti ruang tunggu yang lebih nyaman dan petugas yang dilatih untuk mendampingi penumpang dalam menggunakan sistem baru ini.
“Pemasangan ATRS akan dimulai di terminal keberangkatan internasional, mengingat volume penumpang internasional yang terus meningkat setiap tahunnya,” jelas Direktur Operasional Angkasa Pura I.
Dampak pada Pengalaman Wisatawan
Sebagai salah satu bandara tersibuk di Indonesia, Bandara Ngurah Rai memegang peran penting dalam mendukung sektor pariwisata Bali. Dengan penerapan ATRS, diharapkan pengalaman wisatawan internasional dapat semakin positif, memperkuat citra Bali sebagai destinasi wisata kelas dunia.
“Bandara adalah pintu gerbang pertama yang dilihat wisatawan saat tiba di Bali. Dengan sistem yang lebih modern dan efisien, kami ingin memberikan kesan pertama yang baik kepada semua pengunjung,” ujar Kepala Otoritas Bandara Ngurah Rai.
Dukungan dari Masyarakat dan Pengguna Bandara
Rencana ini disambut positif oleh masyarakat dan para pengguna bandara, yang mengharapkan pelayanan lebih baik di salah satu bandara tersibuk di Indonesia. Banyak yang optimis bahwa ATRS dapat membantu mengurangi stres perjalanan, terutama selama periode puncak wisata.
“Sistem ini sangat membantu di Soekarno-Hatta. Kami berharap penerapannya di Ngurah Rai dapat memberikan pengalaman serupa, terutama bagi wisatawan asing,” kata seorang penumpang yang sering bepergian.
Penutup
Dengan rencana pemasangan ATRS di Bandara Ngurah Rai, PT Angkasa Pura I menunjukkan komitmennya untuk terus meningkatkan kualitas layanan dan pengalaman penumpang. Implementasi teknologi modern seperti ATRS diharapkan tidak hanya meningkatkan efisiensi, tetapi juga mendukung sektor pariwisata Indonesia secara keseluruhan. Semua mata kini tertuju pada pelaksanaan proyek ini yang akan segera dimulai.