
10 Februari 2025
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menjelaskan alasan di balik pergantian Direktur Utama Perum Bulog. Ia menegaskan bahwa keputusan tersebut diambil karena target yang ditetapkan perusahaan tidak tercapai, terutama dalam hal ketahanan pangan dan distribusi beras nasional.
Evaluasi Kinerja Bulog
Dalam keterangannya, Erick menyebut bahwa Bulog memiliki peran strategis dalam menjaga stabilitas pangan nasional, terutama dalam mengelola cadangan beras pemerintah (CBP). Namun, dalam beberapa waktu terakhir, performa perusahaan dinilai tidak sesuai harapan.
“Bulog memegang peran penting dalam ketahanan pangan. Jika target yang telah ditetapkan tidak tercapai, tentu kita harus melakukan evaluasi menyeluruh,” ujar Erick di Jakarta.
Ia menyoroti beberapa indikator utama yang menjadi perhatian, seperti penyerapan gabah petani, efektivitas distribusi, serta kesiapan dalam menghadapi kondisi darurat seperti lonjakan harga beras di pasaran.
Target yang Meleset
Salah satu faktor utama yang menjadi alasan pergantian pucuk pimpinan Bulog adalah ketidaktepatan dalam mencapai target penyerapan beras dan stok cadangan nasional. Erick menyebut bahwa Bulog seharusnya bisa lebih sigap dalam menjalankan perannya, terutama saat harga beras mengalami kenaikan signifikan di pasar.
“Kita tidak bisa hanya beralasan soal kendala di lapangan. Harus ada solusi nyata untuk memastikan masyarakat tidak kesulitan mendapatkan beras dengan harga yang stabil,” tegas Erick.
Selain itu, ia juga menyoroti pentingnya inovasi dalam pengelolaan rantai pasok dan pemanfaatan teknologi untuk meningkatkan efisiensi distribusi pangan.
Harapan dengan Kepemimpinan Baru
Dengan adanya pergantian direktur utama, Erick berharap Bulog dapat lebih responsif dalam menghadapi tantangan sektor pangan ke depan. Ia meminta manajemen baru untuk bekerja lebih cepat, memastikan kebijakan yang diambil sesuai dengan kebutuhan masyarakat, serta meningkatkan koordinasi dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah dan pelaku usaha di sektor pertanian.
“Kita butuh pemimpin yang bisa membawa perubahan dan meningkatkan kinerja Bulog agar lebih optimal dalam menjalankan tugasnya,” tambahnya.
Pergantian pimpinan di Bulog ini menjadi bagian dari strategi pemerintah dalam memperkuat sektor pangan nasional. Dengan kepemimpinan baru, diharapkan Bulog mampu lebih adaptif dan sigap dalam menjaga stabilitas pangan demi kepentingan rakyat.